Selasa, 12 Oktober 2010

Home

Coklat dapat mengurangi tekanan darah dan risiko penyakit jantung

Baharuddin Pasaribu — Wed, 01/09/2010 - 14:08

Telur paskah dan coklat lainnya mungkin baik bagi anda – dalam jumlah kecil dan terutama yang berwarna gelap – demikian menurut sebuah penelitian. Dengan makan satu kotak persegi kecil coklat setiap hari dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung anda. Studi ini diterbitkan secara online 31 Maret silam pada European Heart Journal.
Peneliti di Jerman melibatkan tidak kurang dari 19,357 orang dengan kisaran usia antara 35 – 65 selama paling sedikit 10 tahun dan menemukan bahwa mereka yang makan coklat paling banyak – sedikitnya 7,5 gram per hari – memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan mengurangi risiko akan penyakit dan serangan jantung atau stroke hingga 39% bila  dibandingkan dengan kelompok yang sedikit makan coklat. Perbedaan diantara dua kelompok adalah 6 gram coklat, jumlah yang sama dengan kurang lebih satu batang coklat kecil seberat 100 gram.
Dr. Brian Bujsse, seorang ahli nutrisi epidemiologis pada Institut Nutrisi Manusia Nuthetal, di Jerman yang memimpin penelitian ini berkata: "Orang yang makan coklat paling banyak berada pada kisaran 39% lebih rendah menghadapi risiko dibandingkan dengan kelompok yang makan coklat sedikit. Dalam risiko absolut, hal ini berarti bila orang dalam kelompok yang makan sedikit coklat (dimana 219 orang dari 10,000 pernah mendapat serangan jantung / stroke) mau meningkatkan asupan coklat mereka dengan 6 gram perhari, diharapkan jumlah penderita serangan jantung/ stroke berkurang menjadi 85 orang dari 10,000 orang selama rentang waktu 10 tahun. Jika kelompok yang 39% ini dibandingkan dengan penduduk secara umum maka jumlah serangan jantung dan stroke yang dapat dihindari akan lebih tinggi karena risiko absolut pada penduduk umum juga tinggi (1).
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa penting bagi orang untuk meyakinkan bahwa makan coklat tidaklah meningkatkan asupan kalori secara umum atau mengurangi konsumsi makanan sehat dari mereka."Dengan makan sejumlah kecil coklat bisa membantu mencegah penyakit jantung tapi hanya jika coklat itu menggantikan makanan kaya energi lain seperti snack untuk menjaga berat badan yang stabil" katanya.
Orang yang berpartisipasi pada studi ini adalah mantan pasien pada European Prospective Investigation into Cancer (EPIC). Mereka menerima pemeriksaan medis termasuk tekanan darah, tinggi dan berat badan  pada awal studi antara 1994 – 1998 dan juga mereka menjawab angket tentang pola makan, gaya hidup dan kesehatan. Mereke diminta menjawab berapa sering makan coklat batang ukuran 50 gram dan mereka bisa menjawab apakah mereka makan setengah, sebatang, dua batang atau tiga batang. Mereka tidak ditanya warna coklat yang dimakan (putih, susu atau coklat tua) namun para peneliti menanyakan secara terpisah pada 1,568 partisipan diminta untuk mengingat konsumsi coklat mereka selama periode 24 jam dan menetapkan jenis dan warna coklat yang mereka makan. Hal ini memberikan indikasi tentang proporsi yang mungkin diharapkan dalam studi ini secara menyeluruh. Dalam kelompok terpisah ini, sebanyak 57% makan coklat susu, 24% makan coklat hitam dan hanya 2% makan coklat putih.
Pada pertanyaan lanjutan yang dikirimkan setiap 2 atau 3 tahun hingga Desember 2006 para partisipan ditanyakan apakah mereka mengidap serangan jantung / stroke, sebuah informasi yang secara berkala diverifikasi dengan catatan medis oleh dokter untuk keperluan identifikasi serangan jantung dan stroke.
Para peneliti mengalokasikan partisipan kedalam 4 kelompok sesuai dengan tingkat konsumsi coklat. Mereka yang di peringkat pertama memakan sekitar 7.5 gram coklat per hari, memiliki tekanan darah 1 mm Hg (sistolik) dan 0,9 mm Hg (diastolik) lebih rendah dari kelompok dibawahnya (2). Hipotesa kami adalah karena coklat berpeluang besar mempengaruhi tekanan darah, jadi konumsi coklat juga akan mengurangi risiko stroke atau serangan jantung dimana efek yang lebih kuat terlihat pada stroke" jelas Dr. Buijsse.
Sebenarnya hal inilah yang ditemukan dalam studi ini, selama 8 tahun ada 166 serangan jantung (24 fatal) dan 136 stroke (12 fatal);  pada kelompok tertinggi diketahui bahwa risiko terkena serangan jantung turun hingga 27% dan risiko stroke turun hampir setengah (48%) bila dibandingkan dengan kelompok dibawahnya.
Peneliti menemukan bahwa rendahnya tekanan darah yang diakibatkan oleh konsumsi coklat diawal percobaan studi menjelaskan 12% dari pengurangan serangan jantung dan stroke, namun meskipun hal ini turut dipertimbangkan,  mereka yang berada pada kelompok atas masih mengalami penurunan risiko hingga sepertiga (32%) bila dibandingkan dengan mereka yang berada pada kelompok terbawah selama waktu penelitian.
Meskipun lebih banyak penelitian perlu dilakukan, peneliti percaya bahwa adalah flavanol yang ada pada tanaman kakao bisa dijadikan alasan kuat kenapa coklat berpotensi baik tekanan darah dan kesehatan jantung manusia, dan karena semakin  banyak kakao dalam coklat berwarna gelap aka semakin besar pula efeknya.
"Flavanol yang terdapat dalam kakao diperkirakan bertanggungjawab dalam memperbaiki kehadiran nitric oxide secara biologis dalam sel yang memanjang dalam dinding dalam saluran darah – sel pembuluh darah endotelial" kata Dr. Bruijsse. Oksida nitrat adalah gas yang begitu dilepas menyebabkan otot sel yang lembut dari pembuluh darah berelaksasi dan melebar, hal ini akan mengurangi tekanan darah. Oksida nitrat juga memperbaiki fungsi platelet yang mengurangi daya lekat  darah dan membuat pembuluh darah endotelium kurang menarik bagi sel darah putih untuk menempel atau melekatkan diri disekitarnya".
Para penulis studi ini menyimpulkan : "Dengan menganggap keberadaan zat ini dan efek kesehatan lain yang menjanjikan dari kakao kiranya tidak berlebihan jika kita memanjakan diri kita dengan makan lebih banyak coklat. Bagaimananpun, dengan porsi kecil coklat bisa jadi bagian dari pola makan yang bertujuan untuk mencegah penyakit pembuluh darah jantung hanya setelah dikonfirmasi oleh studi observasi lainnya khususnya dengan model percobaan secara acak"
Mengomentari hasil penelitian tersebut, atas nama Masyarakat Kardiologi Eropa (ESC) Prof. Frank Ruschitzka, direktur Kegagalan jantung dan transpalantasi pada Universitas Hospital Zurich di Swiss dan rekan dari ESC berkata: "Ilmu dasar telah mendemonstrasikan dengan cukup meyakinkan bahwa khususnya coklat berwarna gelap dengan kandungn kakao minimal 70% akan mengurangi oksidatif stress dan memperbaiki fungsi pembuluh darah dan platelet. Namun sebelum anda buru-buru menambahkan coklat pada pola makan anda ingatlah bahwa 100 gram coklat berwarna gelap mengandung sekitar 500 kalori. Bila demikian halnya, anda beleh mengurangi jumlah kalori yang sama dengan mengurangi asupan dari makanan lain untuk menghindari penambahan bobot tubuh"
Catatan:
(1) Contoh risiko absolut diberikan disini untuk membantu pemahaman tentang temua, meskipun studi ini sendiri hanya dilaporkan dalam risiko relatif.
(2) mm H = milimeter Air Raksa (alat pengukur tekanan darah)
Sistolik = ketika bilik jantung berkontraksi.
Diastolik = ketika bilik jantung kondisi relaks
Tekanan normal darah bago orang dewasa sehat adalah 120/80
Sumber Cerita: Diambil dari bahan yang disediakan oleh Masyarakar kardiologi Eropa lewat EurekAlert! Sebuah layanan dari AAAS.
Referensi: Brian Buijsse, Cornelia Weikert, Dagmar Drogan, Manuela Bergmann, dan Heiner Boeing. Chocolate consumption in relation to blood pressure and risk of cardiovascular disease in German adults. European Heart Journal.

Foto/Video/Audio

 

Coklat bar renyah 

0 komentar:

Posting Komentar